Kartanegara Coffee Event 2025 Resmi Dibuka, Kopi Jadi Simbol Ekonomi Kreatif Kukar

image Kartanegara Coffee Event (KCE) 2025

Paperkaltim.id, Tenggarong – Kartanegara Coffee Event (KCE) 2025 resmi dibuka di Gedung Kwarcab Pramuka Kukar, Kamis (24/4/2025) malam. Namun lebih dari sekadar festival kopi, KCE tahun ini menjadi simbol semangat baru generasi muda Kutai Kartanegara (Kukar) dalam membangun ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.

Bupati Kukar, Edi Damansyah, yang hadir langsung membuka acara, menyebut bahwa KCE adalah wujud nyata transformasi ekonomi Kukar dari sektor sumber daya alam mentah menuju ekonomi berbasis kreativitas dan inovasi.

“Lewat kopi, kita tidak hanya bicara soal minuman, tapi juga gaya hidup, kreativitas, dan peluang usaha baru. Ini menjadi titik temu yang kuat antara petani, pengusaha muda, komunitas kreatif, dan konsumen,” ujar Bupati Edi dalam sambutannya.

Kopi lokal Kukar, terutama dari daerah dataran tinggi seperti Tabang dan Muara Kaman, mulai menunjukkan kualitas yang menjanjikan. Melalui KCE, potensi tersebut dieksplorasi lebih jauh, sekaligus membuka ruang kolaborasi antara pelaku usaha dan komunitas.

Tak hanya diisi oleh pelaku industri kopi, KCE juga menggandeng komunitas pemuda, musisi lokal, pelukis, hingga pelaku digital marketing dan kreator konten. Bagi mereka, kopi menjadi medium untuk menyalurkan ekspresi kreatif serta membangun koneksi usaha.

“Kami ingin KCE ini menjadi ruang bagi anak muda Kukar untuk unjuk karya, membangun jejaring, dan belajar langsung dari pelaku industri kreatif. Ini bukan hanya festival, tapi kawah candradimuka ekonomi baru berbasis komunitas,” ujar seorang panitia dari Dispora Kukar.

Pemkab Kukar menegaskan bahwa pengembangan ekonomi kreatif adalah bagian penting dari visi pembangunan 2021–2026, terutama dalam penguatan UMKM sebagai fondasi ekonomi lokal.

Sejumlah program telah digulirkan, seperti pelatihan branding produk, pengemasan, digitalisasi pemasaran, hingga fasilitasi perizinan usaha. Event seperti KCE pun menjadi panggung strategis bagi para pelaku usaha muda untuk menunjukkan potensinya.

“Kami ingin bangun ekosistem, bukan event musiman. Kita butuh rantai nilai dari hulu ke hilir—petani kopi, roaster, barista, pelapak online, desainer label, hingga konten kreator—semuanya harus saling menguatkan,” tambahnya.

Melalui KCE, Pemkab Kukar berharap muncul bibit-bibit wirausaha muda yang percaya diri, kreatif, dan mencintai produk lokal. Ini sejalan dengan upaya hilirisasi komoditas secara inklusif.

“Kalau kita bisa bikin kopi Kukar menjadi kebanggaan, maka kita juga sedang membangun identitas dan masa depan ekonomi yang mandiri,” tutup Bupati Edi.
(Adv/DiskominfoKukar)

Bergabung Bersama Kami

Dapat kan info menarik secara langsung dan ter update dari kami.

Night
Day