
Paperkaltim.id, Jakarta â Kepergian musisi muda berbakat Gusti Irwan Wibowo, atau yang akrab disapa Gustiwiw, meninggalkan duka mendalam bagi dunia musik Indonesia. Di tengah kabar duka yang menyebar pada 15 Juni 2025, Ardhito Pramono tampil sebagai sosok yang mengabadikan kenangan dan penghormatan melalui unggahan emosional di media sosial.
Dalam sebuah pesan menyentuh di akun Instagram-nya, Ardhito menulis, âSekarang lo udah kembali, Gus. Salam buat om Timur ya Gus. Gue sayang banget Gus sama lo.â Ungkapan tersebut memperlihatkan kedekatan emosional mereka, jauh melampaui hubungan profesional.
Kolaborasi antara Ardhito dan Gustiwiw dalam lagu âKesan Pertamaâ dari album Wiajayakusuma (2022) menjadi bukti keintiman musikal mereka. Lagu tersebut telah menjadi salah satu karya paling dikenang dari karier Ardhito, yang kini terasa lebih berarti setelah kepergian sang sahabat.
Dalam wawancaranya dengan Medcom, Ardhito mengenang momen ketika Gustiwiw datang ke studio dengan lagu baru ciptaannya. âDia bilang, ini buat Tuhan. Dia itu spontan dan jenius,â kenang Ardhito. Kenangan ini menegaskan sosok Gustiwiw sebagai seniman penuh gairah dan keikhlasan.
Tragisnya, Gustiwiw meninggal dunia secara mendadak setelah terjatuh di kamar mandi sebuah penginapan di Lembang, Bandung. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit namun dinyatakan meninggal pada usia 25 tahun.
Di tengah gelombang simpati dari publik, Ardhito dianggap mewakili suara banyak penggemar dan pelaku musik. Pesannya menyatukan kesedihan bersama dan memperkuat nilai persahabatan di balik industri yang kerap penuh kompetisi.
Melalui tribute yang ia bagikan, Ardhito tak hanya mengenang teman dekatnya, namun juga mewarisi semangat bermusik yang jujur dan otentik. Warisan mereka akan terus hidup di antara nada dan kenangan.