Darlis Pattalongi Tanggapi Isu Kualitas Pendidikan dan Pemilihan Sekolah Berasrama dalam Program Taruna Garuda Transformasi di Kaltim

image Darlis Pattalongi
SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, menanggapi terkait pemilihan SMA 10 sebagai lembaga pendidikan yang menjadi bagian dari program Taruna Garuda Transformasi.

Dalam pernyataannya, Darlis menekankan bahwa ada keraguan di kalangan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di SMA 10, dan banyak yang percaya bahwa ada alternatif sekolah lain yang lebih berkualitas.

Terdapat banyak sekolah di wilayah tersebut yang memiliki reputasi dan kualitas pendidikan yang lebih diakui oleh masyarakat.

"Banyak masyarakat merasa khawatir bahwa dengan ditetapkannya SMA 10 sebagai sekolah berasrama yang terpilih dalam program ini, kualitas pendidikan yang seharusnya dapat dijangkau oleh lebih banyak siswa, khususnya di Samarinda Seberang dan Loa Janan Ilir, bisa terancam," ungkap Darlis.

Lebih lanjut, Darlis menyatakan bahwa kriteria pemilihan dalam program Taruna Garuda Transformasi, yaitu ialah sekolah berasrama sebagai salah satu syaratnya.

"Maka itu, SMA Negeri 10 Samarinda ini masuk dalam kategori tersebut. Tetapi juga yang perlu difokuskan itu adalah jangan sampai kita mengedepankan status sekolah Taruna Garuda Transformasi, kemudian peluang siswa di Samarinda Seberang dan loajanan ilir untuk bersekolah di sana itu menjadi hilang," ucapnya.

Ia menegaskan pentingnya pemerintah provinsi, khususnya gubernur, untuk mempertimbangkan kriteria pemilihan sekolah dalam program ini secara bijaksana.

"Kami tidak ingin status SMA 10 sebagai institusi Taruna Garuda Transformasi mengesampingkan hak pendidikan bagi anak-anak dari Samarinda Seberang dan Loa Janan Ilir," jelasnya.

"Kami berharap pemerintah provinsi dapat mengeluarkan peraturan-peraturan yang memadai untuk memastikan bahwa pendidikan berkualitas tetap dapat diakses oleh seluruh warga, tanpa terkecuali," sambung dia.

Darlis juga menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah provinsi dan masyarakat untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan merata.

"Pendidikan adalah hak setiap anak, dan kita harus memastikan bahwa semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas," tutupnya.(*)

Bergabung Bersama Kami

Dapat kan info menarik secara langsung dan ter update dari kami.

Night
Day