Jembatan Mahakam Ditutup, Keselamatan Jadi Prioritas

image Jembatan Mahakam
Paperkaltim.id, Samarinda - Setelah menjadi sorotan selama hampir dua minggu, keputusan mengenai Jembatan Mahakam akhirnya diumumkan. Jembatan berusia 33 tahun di Kota Samarinda ini resmi ditutup sementara pasca-insiden tabrakan kapal tongkang bermuatan kayu pada 16 Februari 2025.

Keputusan tersebut disepakati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Hotel Four Points, Balikpapan, Senin (24/2/2025). DPRD Kaltim mengumpulkan berbagai pihak terkait, termasuk BBPJN Kaltim, KSOP Kelas I A Samarinda, Pelindo, Polresta Samarinda, serta pemilik kapal yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Masud, menegaskan bahwa investigasi harus segera dilakukan untuk memastikan keamanan jembatan. 

“Besok investigasi harus mulai berjalan secara menyeluruh. Selama proses ini berlangsung, jembatan tetap ditutup demi keselamatan masyarakat,” tegasnya.

Investigasi akan melibatkan BBPJN Kaltim, Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan (KKJT), serta Dinas PUPR-Pera Kaltim. Hasil investigasi ini akan menjadi dasar untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk kemungkinan perbaikan atau rekayasa teknis tambahan.

Penutupan ini juga menjadi langkah antisipasi agar insiden serupa tidak terjadi kembali. Apalagi, fender (pelindung) jembatan yang sebelumnya berfungsi sebagai peredam benturan kapal kini sudah tidak ada. Jika dibiarkan tanpa tindakan, risiko kerusakan yang lebih parah semakin besar.

Sebagai langkah pencegahan, DPRD Kaltim meminta KSOP dan Pelindo untuk meningkatkan pengawasan dengan menambah kapal pandu serta menyediakan kapal escort bagi tongkang yang melintas. 

“Minimal harus ada dua hingga tiga kapal yang berjaga sebelum kapal melintasi kolong jembatan,” jelas Hasanuddin.

Selain itu, rekayasa lalu lintas air akan diterapkan sambil menunggu pembangunan kembali fender yang diperkirakan memakan waktu lebih dari satu bulan.

Keputusan ini akan segera disosialisasikan kepada masyarakat dan pemilik kapal. Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaraddin Panrecalle, menegaskan bahwa keselamatan publik adalah prioritas utama.

“Jika jembatan tanpa fender kembali tertabrak, risikonya bisa lebih buruk, bahkan roboh. Maka dari itu, investigasi dan tindakan preventif sangat diperlukan,” ujarnya.
  • Tag:
  • Tidak Ada

Bergabung Bersama Kami

Dapat kan info menarik secara langsung dan ter update dari kami.

Night
Day