Kontroversi Tak Berujung: Dari Politik hingga Gugatan Miliaran Rupiah, Hary Tanoe Kembali Disorot

image Hary Tanoesoedibjo.
Paperkaltim.id, Jakarta - Hary Tanoesoedibjo, seorang pengusaha dan politisi ternama di Indonesia, tidak pernah lepas dari sorotan publik. Baru-baru ini, Hary Tanoe kembali menjadi sorotan setelah PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), perusahaan milik pengusaha Jusuf Hamka, menggugatnya terkait transaksi surat berharga senilai Rp456 miliar yang terjadi pada Mei 1999.

CMNP meminta pengadilan menyatakan sahnya penyitaan aset milik Hary Tanoe dan PT MNC Asia Holding sebagai jaminan hukum.

Hary sebagai pengusaha sekaligus politisi tentu karier panjangnya di dunia bisnis dan politik kerap diwarnai berbagai kontroversi, mulai dari dugaan ancaman terhadap pejabat kejaksaan, tuduhan dari mantan Ketua KPK, hingga keterlibatannya dalam dunia politik yang berujung kegagalan di Pemilu 2024.

Pada tahun 2017, Hary Tanoe terseret dalam kasus dugaan ancaman terhadap Yulianto, seorang pejabat Kejaksaan Agung yang sedang menangani kasus restitusi pajak Mobile-8, sebuah perusahaan telekomunikasi yang pernah berada di bawah kepemimpinannya.

Pesan singkat yang dikirimkan kepada Yulianto dianggap bernada ancaman, sehingga pihak berwenang sempat melarangnya bepergian ke luar negeri. Hary Tanoe membantah tuduhan tersebut dan menyebut bahwa pesannya bukanlah ancaman, melainkan bentuk komunikasi biasa.

Di tahun yang sama, namanya kembali mencuat setelah Antasari Azhar, mantan Ketua KPK, mengungkap dugaan keterlibatan Hary Tanoe dalam kasus hukum yang menjeratnya. Antasari menuding Hary Tanoe sebagai salah satu pihak yang berperan dalam menjebaknya, meskipun tuduhan ini dibantah dengan tegas oleh Hary Tanoe. Ia menyatakan tidak pernah terlibat dalam kasus Antasari dan menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah yang tidak berdasar.

Selain kasus hukum, hubungan bisnis Hary Tanoe dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga menimbulkan kontroversi. Kedekatannya dengan Trump, terutama dalam proyek-proyek properti mewah di Indonesia, sempat memicu kekhawatiran terkait potensi konflik kepentingan. Beberapa pihak menilai bahwa relasi bisnis ini dapat berdampak pada dinamika politik dan ekonomi di Indonesia.

Tak hanya di dunia bisnis, kiprah Hary Tanoe di dunia politik juga tak luput dari perhatian. Pada Pemilu 2024, ia bersama istri dan kelima anaknya mencalonkan diri sebagai anggota DPR melalui Partai Perindo, partai yang ia dirikan. Namun, langkah politiknya kali ini tidak berjalan mulus.

Partai Perindo gagal mencapai ambang batas parlemen sebesar 4%, sehingga tidak mendapatkan kursi di DPR. Hary Tanoe sendiri hanya meraih sekitar 11.623 suara di daerah pemilihannya di Banten 3.

Kontroversi demi kontroversi yang menghampiri Hary Tanoesoedibjo menjadi bagian dari perjalanan kariernya sebagai pengusaha sekaligus politisi. Dari dunia bisnis hingga politik, namanya selalu menjadi bahan perbincangan publik, mencerminkan lika-liku perjalanan seorang tokoh yang berusaha memperluas pengaruhnya di berbagai sektor.
  • Tag:
  • Tidak Ada

Bergabung Bersama Kami

Dapat kan info menarik secara langsung dan ter update dari kami.

Night
Day