Sisa-sisa kebakaran yang melanda wilayah Batu Timbau dan Batu Timbau Ulu, Kecamatan Batu Ampar, Kutai Timur, masih menyisakan puing-puing yang berserakan.
Paperkaltim.id, Kutai Timur – Asap hitam membumbung tinggi di langit Desa Batu Timbau dan Desa Batu Timbau Ulu, Kecamatan Batu Ampar, pada Kamis (30/1) sore. Kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk ini, melahap ratusan rumah dan membuat banyak warga kehilangan tempat tinggal.
Menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan (Disdamkartan) Kutim, Failu, kebakaran terjadi sekitar pukul 16.00 Wita dan baru bisa dipadamkan empat jam kemudian. Keterbatasan infrastruktur pemadam menjadi kendala utama dalam menangani kebakaran ini.
“Kami berusaha semaksimal mungkin, tetapi medan sulit dan ketiadaan Pos Damkar di wilayah ini membuat upaya pemadaman menjadi sangat berat,†kata Failu di Sangatta, Jumat (31/1/2025).
Pemadaman melibatkan Damkar dari beberapa kecamatan terdekat dan perusahaan yang mengirimkan bantuan berupa mobil pemadam dan tangki air. Sebuah excavator mini bahkan dikerahkan untuk membantu merobohkan bangunan guna mencegah api merambat lebih luas.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, namun data awal menunjukkan bahwa 109 rumah telah hangus, menyebabkan 150 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Pasca kebakaran, warga yang terdampak segera dievakuasi dan mendapat bantuan berupa dapur umum serta tempat penampungan sementara.
Rifaldy, seorang warga yang menjadi korban, mengungkapkan kepanikan yang terjadi saat api menyebar dengan cepat.
“Kami tidak punya banyak waktu. Pemadam datang dari kecamatan lain, tapi butuh waktu lama untuk tiba di sini. Kami hanya bisa pasrah dan mencoba menyelamatkan barang-barang yang bisa kami bawa,†tuturnya.
Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi pemerintah dan masyarakat akan perlunya infrastruktur pemadam kebakaran yang lebih baik, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang sulit dijangkau.
