Kepala BI Kaltim Budi Widihartanto
Paperkaltim.id, Samarinda - Dalam upaya mempercepat transformasi ekonomi digital, Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur bersama Pemerintah Kota Samarinda mengambil langkah strategis dengan mendigitalisasi pasar rakyat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan penerimaan sistem pembayaran digital, memperbaiki tata kelola, dan memberdayakan ekosistem pasar tradisional agar lebih modern dan efisien.
"Digitalisasi pasar rakyat tidak hanya membawa modernisasi, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi pedagang dan konsumen, menciptakan ekosistem ekonomi digital yang lebih inklusif di Kaltim," ungkap Kepala BI Kaltim, Budi Widihartanto.
Sebagai langkah konkret, digitalisasi ini menjadi syarat utama dalam sertifikasi SNI Pasar Rakyat (SNI 8152:2021), di mana penggunaan sistem pembayaran berbasis QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) menjadi bagian integral dari implementasi ini. Saat ini, dua pasar di Samarinda, yakni Pasar Merdeka dan Pasar Palaran, telah memenuhi standar SNI, dengan target seluruh pasar rakyat mengikuti jejak yang sama.
Sejalan dengan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2021, program ini juga didukung survei dari tim School Business Management Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) yang menganalisis kebutuhan, tantangan, dan peluang di tiga pasar utama: Pasar Palaran, Pasar Merdeka, dan Pasar Citra Niaga.
Sejak 2022, QRIS telah diterapkan di berbagai pasar sebagai bagian dari program Pasar S.I.AP QRIS. Agar ekosistem digital semakin kuat, edukasi dan literasi digital terus diperkuat, infrastruktur pendukung ditingkatkan, serta kepercayaan pedagang dan konsumen terhadap perlindungan konsumen dijaga.
Kolaborasi yang terus diperkuat antara Bank Indonesia dan mitra strategis menjadi kunci pertumbuhan ekonomi daerah yang stabil, inklusif, dan berkelanjutan.
sumber : https://www.antaranews.com/berita/4646249/bi-kaltim-dan-samarinda-percepat-digitalisasi-pasar-rakyat
