image Gas 3 kg
Paperkaltim.id, Samarinda - Menjelang Ramadan, Samarinda kembali diterpa gelombang kenaikan harga kebutuhan pokok dan gas elpiji 3 kg yang membuat banyak warga merasa panik dan cemas. Dari pasar hingga warung kecil, suasana penuh keluhan terdengar jelas, mencerminkan tekanan ekonomi yang semakin berat bagi masyarakat.

 Bagi banyak keluarga, pengeluaran harian harus disesuaikan kembali, dan tidak sedikit yang mulai mengurangi pembelian barang-barang tertentu demi bisa bertahan di tengah situasi ini.

Harga gas bersubsidi yang biasanya Rp18.000 per tabung kini melonjak tajam hingga Rp40.000 di berbagai warung kecil dan pengecer. Rudi Hartono (47), seorang pengecer di Samarinda Seberang, merasa terjepit dengan kondisi ini. 

"Ambil dari agen saja sudah mahal. Saya juga tidak ingin jual mahal, tapi kalau tidak, saya sendiri bisa rugi. Sekarang semua serba naik, kami juga tidak punya pilihan," ungkapnya dengan nada khawatir, Selasa (25/2/2025).

Warga seperti Fitriani (42) dari Jalan Lambung Mangkurat semakin kesulitan memenuhi kebutuhan pokok. 

"Semua naik, gas, beras, minyak. Ramadan belum mulai, tapi sudah stres duluan. Tiap kali belanja, saya selalu harus berpikir dua kali sebelum membeli sesuatu. Kalau sudah seperti ini, rasanya Ramadan nanti akan semakin berat bagi kami yang hanya berpenghasilan pas-pasan," katanya dengan wajah penuh kekhawatiran.

Sebagai langkah antisipatif, Pemerintah Kota Samarinda meluncurkan program Kios Penyeimbang Sigap di Pasar Segiri sebagai upaya untuk menekan harga dan memberikan akses harga lebih murah bagi masyarakat. Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, mengatakan bahwa program ini bertujuan membantu masyarakat mendapatkan harga lebih terjangkau di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu. 

"Kami berusaha semaksimal mungkin agar harga tetap stabil. Harapannya, warga bisa berpuasa dengan lebih tenang dan tidak terlalu terbebani dengan lonjakan harga," ujarnya dalam konferensi pers.

Oleh karena hal itu, efektivitas program ini masih menjadi pertanyaan besar di kalangan warga. Tidak sedikit yang menganggap bahwa langkah ini tidak cukup untuk menyelesaikan akar permasalahan, terutama karena lonjakan harga telah terjadi di hampir semua sektor kebutuhan pokok. Warga mendesak agar pemerintah melakukan tindakan yang lebih konkret, seperti pengawasan ketat terhadap distribusi gas elpiji dan pengendalian harga bahan pokok agar lonjakan ini tidak terus berulang setiap tahunnya.

sumber :https://regional.kompas.com/read/2025/02/25/161327278/harga-elpiji-3-kg-di-samarinda-tembus-rp-40000-jelang-ramadhan-warga-resah
  • Tag:
  • Tidak Ada

Bergabung Bersama Kami

Dapat kan info menarik secara langsung dan ter update dari kami.

Night
Day