
, Jakarta â Menjelang proses pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024 yang dijadwalkan berlangsung Juni mendatang, fenomena mengejutkan mencuat ke publik. Lebih dari seribu peserta yang sebelumnya dinyatakan lolos seleksi justru memilih mundur sebelum resmi diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Hal ini diungkap langsung oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh, dalam rapat bersama Komisi II DPR RI yang digelar di Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025). Ia menyebutkan bahwa setidaknya terdapat 1.967 CPNS 2024 yang secara resmi mengundurkan diri usai dinyatakan lulus seleksi.
Menurut Zudan, penyebab utama pengunduran diri ini berkaitan dengan lokasi penempatan yang jauh dari domisili serta besaran gaji yang dianggap kurang menarik. âSebagian besar dari mereka memilih mundur karena mempertimbangkan faktor geografis dan kesejahteraan,â kata Zudan.
Meski begitu, pemerintah tidak memberikan sanksi bagi mereka yang mundur, terutama karena keputusan tersebut berkaitan dengan skema optimalisasi formasi yang tengah diberlakukan oleh BKN.
Skema ini, yang sejatinya telah diterapkan sejak tahun 2018 melalui PermenPANRB Nomor 36 Tahun 2018, kembali dijalankan tahun ini untuk mengisi kekosongan formasi ASN di instansi yang masih sangat membutuhkan tenaga kerja.
âOptimalisasi memberi kesempatan kedua kepada peserta yang nilainya memenuhi syarat tapi gagal karena tak masuk peringkat tiga besar di formasi awal,â ujar Zudan dalam konferensi pers di Kantor Pusat BKN, Rabu (23/04/2025).
Dengan adanya sistem ini, para peserta yang tidak lolos pada tahap awal namun memiliki nilai tinggi di atas ambang batas masih berpeluang diangkat sebagai ASN, asalkan formasi sejenis tersedia dan kosong. Tahun ini, BKN mencatat sebanyak 16.167 peserta CPNS berhasil mendapatkan penempatan melalui jalur optimalisasi.
Kebijakan ini menjadi bukti bahwa pemerintah tetap mengedepankan prinsip meritokrasi, keadilan, dan efisiensi dalam proses perekrutan ASN. Di tengah dinamika pengunduran diri massal, hadirnya skema optimalisasi membuka pintu harapan baru bagi ribuan peserta yang semula dianggap gagal.