
Paperkaltim.id, Yogyakarta â Polemik terkait keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo kembali mencuat ke publik. Pada Selasa, 15 April 2025, ratusan orang yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, guna meminta klarifikasi langsung dari pihak kampus.
Kedatangan mereka diwakili oleh sejumlah tokoh seperti Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, Tifauzia Tiasuma, dan Syukri Fadoli. Dalam pertemuan tersebut, mereka secara terbuka menyatakan maksud kedatangannya untuk meminta bukti otentik terkait keabsahan ijazah Jokowi. âKami datang untuk mencari kejelasan terkait dugaan ijazah palsu milik mantan presiden Jokowi,â ungkap Syukri.
Isu ini bermula dari pernyataan Rismon Sianipar, mantan dosen Universitas Mataram, yang meragukan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi. Ia menyebut penggunaan jenis huruf Times New Roman dalam dokumen tersebut tidak sesuai dengan perkembangan teknologi tahun 1980-an. Pernyataannya itu terekam dalam video yang diunggah ke YouTube berjudul "Ijazah Palsu Joko Widodo Berdasarkan Analisa Jenis Font dan Operating System", yang lantas menjadi viral dan menimbulkan polemik luas.
Menanggapi hal tersebut, Universitas Gadjah Mada secara resmi memberikan penjelasan yang mengonfirmasi bahwa Joko Widodo adalah alumni sah dari Fakultas Kehutanan UGM. Wakil Rektor I UGM, Wening Udasmoro, menyampaikan bahwa pihak kampus memiliki catatan lengkap mulai dari pendaftaran kuliah hingga wisuda Jokowi. âKami memiliki dokumentasi lengkap yang menunjukkan bahwa beliau menjalani proses perkuliahan secara utuh di UGM,â tegasnya.
Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, yang menambahkan bahwa semua arsip akademik Jokowi masih tersimpan, meski ijazah asli telah diberikan kepada yang bersangkutan sejak lama.
Sementara itu, Joko Widodo sendiri menanggapi isu ini dengan mempertimbangkan langkah hukum. Ia menegaskan bahwa pembuktian atas tuduhan ijazah palsu bukanlah tanggung jawab dirinya, melainkan mereka yang menuduh. âSemua sudah dijelaskan oleh pihak UGM, saya serahkan ke pengacara untuk dipelajari apakah langkah hukum akan diambil,â kata Jokowi.